Selasa, 13 Desember 2011

XO-IX (Xtra Ordinary Nine)

Boyband Indonesia XO-IX atau Xtra Ordinary Nine dibentuk pada tahun 2011. Grup musik ini beranggotakan 9 orang yaitu Nicky, Iras, Budi, Agoy, Lee, Kimi, Alwin, Hendra dan Bobby. Grup musik ini bergenre pop. Lagu utamanya ialah Cukuplah Sudah dirilis tahun 2011.

XO-IX juga tergolong unik. Meski masih menjadi boyband pendatang baru, namun pada kenyataanya kelompok ini langsung memiliki banyak fans di Indonesia. Adapun julukan bagi para penggemar XO-IX disebut sebagai XOwners. Menelisik lebih jauh keberadaan XO-IX memang agak unik, sebab selain memiliki kemampuan bernyanyi yang cukup baik, para personel XO-IX memiliki daya tarik lumayan bagus. Selain berpenampilan ala boy band Asia, mereka juga memadukan dengan dance bernuansa Amerika.

Lirik Lagu XO-IX - Cukuplah Sudah

 
Hati ini tak mungkin, jiwa ini tak mungkin
Bertahan lagi ke setiap perlakuanmu kepadaku
Hanya satu pintaku, agar kau cintaiku
Sepenuh hati seperti aku mencintai dirimu

Ketika, sudah cukup untuk selamanya
Diriku dipermainkan dirimu, aku tak mau lagi

Baby baby cukuplah sudah antara aku dengan dirimu
Karena aku tak mungkin bisa, membuat dirimu mengerti
Baby baby cukuplah sudah, antara aku dengan dirimu
Karena aku tak mungkin bisa, membuat dirimu kembali
Seperti yang dulu (hear me)

Dimana, janji manismu tuk diriku
Mencintaiku sepenuh hatimu, sepenuh jiwamu
Oh kau, takkan pernah bisa mengerti
Apa yang selalu ada di benakku
Karena tak pernah kau coba tuk mengerti

Ketika, sudah cukup untuk selamanya
Diriku dipermainkan dirimu, aku tak mau lagi

Ku tak mau lagi come on yo
Sudah cukup beribu ku curahkan
Tapi tak sedikit hatimu kau tuangkan
Buat diriku janjimu kau lupakan
Untuk dirimu semua pasti ku utamakan

Yo lady you drive me crazy
Hey baby i need you lady
Tapi tak mungkin dirimu kembali
Cintai diriku seperti dulu lagi
Baby baby cukuplah sudah antara aku dengan dirimu
Karena aku tak mungkin bisa membuat dirimu mengerti

Baby baby cukuplah sudah antara aku dengan dirimu
Karena aku tak mungkin bisa membuat dirimu mengerti
(ku tak mau lagi denganmu)

Baby baby cukuplah sudah antara aku dengan dirimu
Karena aku tak mungkin bisa membuat dirimu mengerti

Baby baby cukuplah sudah antara aku dengan dirimu
Karena aku tak mungkin bisa membuat dirimu kembali
Seperti yang dulu
 

Rabu, 07 Desember 2011

Cerpen "Sahabat Sejati Sang Pengkhianat"


Pergantian tahun dari 2009 ke 2010 menuju 2011 membuatku mempunyai teman baru. Teman baruku bernama Tasya, Vita, dan Ita.

            “Aku senang banget bisa berkenalan dengan kalian,” ujarku kepada teman baruku.
            “Ya, aku juga sama. Jadi punya banyak teman nih.” jawab Ita sambil merangkulku, Tasya, dan Vita.
           
Semenjak perkenalan itu, aku dan sahabat - sahabatku selalu bersama dalam suka dan duka. Dan pada suatu hari ketika aku, Vita, dan Ita sedang mengobrol, datanglah Tasya.

            “Hai teman – teman.” sapa Tasya sambil berlari menghampiri dengan wajah ceria.
            “Hai juga, Tasya.” Jawab kami serentak.
            “Tumben banget sih wajah kamu ceria. Biasanya kan tidak seceria ini. Memang ada apa?” tanya Vita penasaran.
            “Ehm…. Kasih tahu tidak ya????? Kayaknya tidak deh.” jawab Tasya sambil senyum – senyum sendiri yang membuat teman-temannya kebingungan.
            Ada apa sih, Sya? Kasih tahu kenapa. Kan kita udah sepakat untuk saling terbuka satu sama lain.” pinta Ita.
            “Ya dong, Sya. Kasih tahu kita. Kita kan sahabat kamu.” tambah Vita.
            “Iya deh sahabat – sahabatku. Ini ya, sebenarnya aku itu lagi suka sama seseorang.” jawab Tasya dengan semangat.
            “Wow. Siapa itu orangnya?” tanya Ita.
            “Ini orangnya.” sahut Tasya sambil menunjukkan foto Fikar.
            “Ini siapa, Sya?” tanyaku penasaran.
            “Ini Fikar. Dia itu orang yang aku suka sekarang.” jawab Tasya kegirangan.
            “Ganteng juga ya. Wow.” ujar Vita.
            “Iya dong, Fikar gitu.” Tasya pun menjawab ucapan Vita.
           
Setelah itu, bel masuk berbunyi. Aku dan Tasya serta Vita dan Ita kembali ke kelas masing – masing. Dan beberapa jam kemudian bel pulang berbunyi. Aku dan teman – teman yang lain pulang ke rumah meninggalkan sekolah.
Ke esokkan harinya saat disekolah, aku, Tasya, dan Ita merasakan keanehan pada diri Vita. Vita sama sekali tidak menyapa dan tidak berkumpul lagi dengan kita seperti biasanya.

“Eh, si Vita mana nih?” tanyaku.
“Iya dari tadi dia tidak kelihatan. Kemana dia?” sambung Tasya.
“Dia sih ada di kelas, tapi aku tidak tahu kenapa dia tidak berkumpul dengan kita seperti biasanya. Mungkin dia lagi ingin sendiri.” jawab Ita.
Ada masalah kali ya si Vita? Mau kita bantu tapi kan tidak sopan. Masa iya kita mencampuri urusan orang lain yang tidak ada sangkut paut nya dengan kita.” ujarku terhadap Ita dan Tasya.
“Benar juga sih apa kata kamu. Ya sudahlah biarkan saja. Kita bantu saja lewat do’a agar masalahnya cepat selesai.” kata Tasya menyarankan.
“Iya benar juga.” sambung Ita.

Namun setelah beberapa minggu. Perubahan sifat Vita pun tidak kunjung terlihat lagi. Dia masih tetap ingin menyendiri. Karena merasa tidak enak hati terhadap Vita, akhirnya kami pun menghampirinya.

“Vita, kamu ada masalah apa sih? Sudah beberapa minggu belakangan ini sifat kamu berubah. Memang ada apa?” tanya Tasya.
“Tidak, tidak ada apa – apa.” jawab Vita singkat.

Jawaban yang Vita lontarkan dari mulutnya membuat Tasya, Ita, dan aku kebingungan. Mengapa seorang Vita bisa berbicara seperti itu.

“Sepertinya ada rahasia yang Vita sembunyikan dari kita?” tanyaku.
“Mungkin juga. Tapi apa ya?” jawab Tasya.
“Ya sudah kita coba cari tahu aja. Mungkin kita bisa menemukannya.” jawab Ita menyarankan.
“Ya sudah baiklah.” jawabku sambil menganggukkan kepala.

Beberapa hari setelah itu, aku, Tasya, dan Ita telah mengetahui rahasia yang telah disembunyikan oleh Vita. Awalnya kami tidak percaya, namun setelah diselidiki lebih lanjut ternyata memang benar kalau Vita juga menyukai Fikar bahkan mereka pun telah berpacaran.

“Tasya, Ita, kalian sudah tahu gossip yang beredar tentang Vita dan Fikar?” tanyaku kepada Tasya dan Ita.
“Iya, kita sudah tahu.” jawab mereka serentak.
“Sumpah ya aku tidak habis fikir mengapa Vita sekejam itu sama aku. Benar – benar jahat itu anak!” omel Tasya.
“Ya sudahlah, Sya jangan terlalu dipikirkan lagi. Mungkin dia berbuat seperti itu ada alasannya. Coba aja kita tanya dulu.” ujar Ita.
“Iya tuh benar apa kata Ita, kita dengar dulu penjelasan dari Vita.” Tambahku.

Lalu aku, Ita, dan Tasya pun menghampiri Vita untuk meminta penjelasan darinya agar tidak ada kesalah pahaman di antara kami berempat.

“Vita, apa sih maksud kamu? Nusuk aku dari belakang. Punya hati kan kamu?” bentak Tasya.
Ada apa sih kamu, Sya? Baru dating sudah marah – marah. Ada apa, ada apa?” tanya Vita yang pura – pura tidak tahu.
“Alah, jangan pura – pura tidak tahu deh. Kamu itu menjauh dari kita karena kamu talut ketahuan kan kalau sebenarnya kamu itu sudah jadian sama Fikar?” bentak Tasya kembali.
“Eh…. Uh….” jawab Vita gugup.
“Eh-uh, eh-uh, yang jelas dong. Jawab kamu itu sudah berpacarankan sama Fikar?” Tasya kembali membentak.
“Iya, benar. Aku dan Fikar sudah jadian dari dua hari yang lalu. Maaf ya teman- teman.” rintih Vita.
“Aku benci sama kamu Vita, sudah tahu kalau aku itu suka sama Fikar, tapi kenapa kamu malah merebut dia dari aku?” teriak Tasya sambil menangis dan langsung pergi.
“Sya, Tasya, tunggu!” panggilku sambil menghampiri Tasya.
“Kamu ini bagaimana sih Vita? Sudah tahu Tasya suka sama Fikar, tapi kenapa kamu merebut dia darinya? Jahat kamu Vita!” bentak Ita.

Ita pun pergi meninggalkan Vita dan langsung menyusul aku dan Tasya.

“Sudahlah Sya, sabarin aja. Mungkin dia mau menjelaskan ke kita kalau waktunya sudah tepat.” seru Ita.
“Mau apapun alasan nya aku tetap benci sama Vita!” kesal Tasya.

Sejak saat itu, aku, Tasya, dan Ita pun mulai membenci Vita. Dan beberapa minggu setelah kami berjauhan, tiba – tiba Vita datang menghampiri kami.

“Teman – teman, aku minta maaf ya. Ternyata pilihanku salah. Fikar ternyata tidak suka denganku, ia hanya ingin mempermainkan dan memanfaatkanku saja.” rintih Vita.
“Iya Vit, kita sudah tahu.” jawabku mewakili  suara Tasya dan Ita.
“Iya nih. Ternyata Fikar bukan cowok yang tepat untuk aku. Maaf ya aku sudah mengecewakan kalian semua. Aku minta maaf banget!” jawab Vita sambil menangis.
“Tidak apa apa Vita. Aku memakluminya. Yang penting kan kamu sekarang sudah bersama kita lagi.” sambung Tasya.
“Iya, Sya. Aku minta maaf ya.”
“Iya. Sudah aku maafin.”
“Makasih ya, Tasya.”
“Iya.”
“Berarti masalah ini sudah selesai ya?” tanyaku.
“Betul banget,” jawab Tasya.
“Mulai sekarang kita janji ya untuk tidak menyembunyikan rahasia diantara kita. Kita harus saling terbuka satu sama lain.” kata Ita.
“Benar itu.” jawab kami serentak.

Semenjak itulah persahabatan antara aku, Tasya, Vita, dan Ita, semakin akrab. Kami pun tidak pernah menyembunyikan rahasia antara satu sama lain. Ini merupakan cobaan dalam sebuah persahabatan kami. Dan akhirnya sampai saat ini kami berempat masih menjadi sahabat.

Jumat, 02 Desember 2011

Sriwijaya FC


Sriwijaya Football Club (disingkat Sriwijaya FC) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Palembang. Tim berjuluk Laskar Sriwijaya ini merupakan tim yang dimiliki oleh PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) setelah terjadi penjualan opsi kepemilikan dari Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan. Presiden Sriwijaya saat ini adalah Doddy Alex Reza yang merupakan putra dari gubernur Sumsel, Alex Noerdin. Tim berkostum merah kuning bermotif songket ini memiliki dua kelompok suporter, S-Mania dan Singa Mania yang kemudian digabung menjadi Sumselmania. Sriwijaya FC adalah juara Divisi Utama Liga Indonesia 2007.

Sejarah

 Walaupun mewakili provinsi Sumatera Selatan, Sriwijaya FC didirikan di Jakarta dengan nama Persijatim pada tahun 1976. Karena alasan finansial, klub ini sempat pindah ke Solo dan menjadi Persijatim Solo FC pada tahun 2002 hingga 2004. Setelah itu klub ini dibeli oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan dan diganti namanya menjadi Sriwijaya FC Palembang

Logo SFC

Logo berbentuk lingkaran bertuliskan Sumatera Selatan Bersatu Teguh mempunyai arti bahwa Sriwijaya FC dapat di gunakan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan kesatuan yang bulat dari seluruh masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan.

Tempat pendukung

Stadion Gelora Sriwijaya

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang berkapasitas 40.000 penonton ini merupakan stadion kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Stadion ini juga merupakan stadion terbesar ketiga di Indonesia. Stadion ini juga diakui sebagai salah satu stadion terbaik bertaraf internasional.

Mess Pertiwi

Mess Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang dikelola oleh Dharma Wanita Pemprov Sumsel digunakan sebagai mess para pemain dan staff pelatih, sehingga dapat menekan anggaran kebutuhan tim. Walaupun mess ini terletak di tengah kota, yaitu di Jl. Ba Salim Batubara Sekip Pangkal, tetapi mess ini tetap menimbulkan kesan asri sehingga menjadi kenyamanan tersendiri bagi penghuninya.

Sekretariat SFC

Sriwijaya FC memiliki sekretariat yang terletak di Kompleks Palembang Square Jl. Angkatan 45/Kampus POM IX No R 130. Sekretariat ini merupakan bangunan ruko tiga tingkat. Lantai satu digunakan untuk etalase dan pusat penjualan cendera mata & atribut Sriwijaya FC. Lantai dua merupakan pusat aktivitas manajemen, sedangkan lantai tiga digunakan sebagai tempat pertemuan/ruang rapat.


Gelar

  • Juara (1): 2007
  • Juara (3): 2008, 2009, 2010
  • Fair Play Team (1): 2009-10
  • Juara (1): 2010

Prestasi

Liga Champions AFC
  • 2009: babak penyisihan grup
Piala AFC
  • 2010: babak 16 besar

Profile Firman Utina


Nama lengkap : Firman Utina
 
Tanggal kelahiran : 15 Desember 1981 (umur 29)


Tempat kelahiran : Manado, Indonesia

 
Tinggi : 165 cm



Posisi bermain : Gelandang



Karir Sepak Bola :
- Indonesia Muda Manado (1993-94)
- Bina Taruna Manado (1995-98)
- Persma Junior (1998-99)
- Persita Tangerang (2000-04)
- Arema Malang (2005-06)
- Persita Tangerang (2007-2008)
- Pelita Jaya (2008-2009)
- Persija Jakarta (2009-2010)
- Sriwijaya FC (2010-….)



Karir Timnas :
- Piala Pelajar Asia U-19 (2000)
- SEA Games (2001, 2003)
- Pra-Piala Asia (2001, 2004)
- Pra-Olimpiade (2003)
- Piala Tiger (2004).
- Piala Asean Footbal Championship /Piala AFF (2006).
- Piala Asia (2007).
- Piala AFF Suzuki Cup (2008).
- AFF Suzuki Cup 2010.

Album Ungu


Collaboration

  • Ungu berpartisipasi dalam album kompilasi "KLIK!" (Kumpulan Lagu Indonesia terKini!, 2000, Warner Music Indonesia), bersama Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy, judul lagu "Bunga" dan "Hasrat"
  • Ungu berpartisipasi dalam album "Senyawa" (2004) dengan Chrisye, judul lagu "Cinta Yang Lain"
  • Ungu berpartisipasi dalam album "Tribute to Titiek Puspa - From Us To U" (2005), judul lagu "Bimbi"

Singles

  • Bayang Semu
  • Karena Dia Kamu
  • Demi Waktu
  • Seperti Yang Dulu
  • SurgaMu
  • Disini Untukmu
  • Dengan NafasMu (2008)
  • Enjoy Your Life (single Promotion Suzuki, 2008)

Soundtrack

Firman Utina

Firman Utina adalah pesepakbola profesional asal Manado yang saat ini merumput bersama Pelita Jaya di ajang Superliga 2008/09. Meski hanya memiliki tinggi badan 165 cm, pemain kelahiran 15 Desember 1981 ini cukup handal di lini tengah.

Pergerakannya dipastikan selalu merepotkan barisan pertahanan lawan, yang membuat ia tidak hanya menjadi andalan di timnya. Tapi juga merupakan pilar inti timnas Indonesia. Akselerasi dan daya jelajahnya yang tinggi mengawal lini tengah ini pun sehingga ia menjadi salah satu pemain tidak tergantikan dalam beberapa tahun terakhir. 


Bahkan karena penampilannya yang gemilang, ia beberapa kali menyambut predikat pemain terbaik. Salah satunya ia peroleh saat tampil bersama tim "Merah Putih" menghadapi Bahrain di Piala Asia 2007 silam. Tapi sebetulnya masih banyak hal menarik mengenai pemain yang satu ini, sepuluh di antaranya:

1. Memulai karir bermain sepakbolanya di klub Indonesia Muda yang berada di daerah asalnya Manado. Selama beberapa tahun ia ditempa di sekolah sepakbola itu, ia kemudian hijrah ke klub amatir Bina Taruna, setelah usianya melewati batas yang dibolehkan di sekolah sepakbola.

2. Ulet dan terus giat berlatih membuat dia mampu terus memperbaiki penampilannya. Hanya tiga tahun bersama klub amatir tersebut, ia direkrut Persma Junior, salah satu tim semi-profesional yang ada di daerahnya saat itu.

3. Proses masuk ke Persma Junior terbilang unik. Hal itu karena ia tidak melalui mekanisme seleksi layaknya pemain lain. Sebab ia direkrut setelah mampu mencetak 12 gol dalam satu pertandingan pada turnamen klub lokal di Manado. Torehan gol yang cukup banyak dalam satu laga itu sampai ke kuping pelatih Persma Manado saat itu, Benny Dollo.

4. Penasaran dengan sukses salah satu striker lokal yang mampu mencetak gol selusin dalam satu laga, pelatih yang akrab di sapa Bendol tersebut langsung memerintahkan anggotanya menjemput Firman, dan mengajaknya masuk Persma. Pucuk dicinta ulang pun tiba. Tak ragu, ia langsung menerima pinangan untuk bergabung ke Persma.

5. Terus ditempa pelatih Benny Dollo, ia pun menunjukan progres meningkat. Hal tersebut membuat Bendol tidak ragu  mengikutkannya di mana pun ia menjadi arsitek tim, sehingga membuat banyak orang menyebut Firman adalah "anak emas" pelatih timnas Indonesia itu.

6. Tekadnya untuk terus menekuni karir bermain sepakbola rupanya tidak perlu diragukan. Itu bisa dilihat dengan keputusannya meninggalkan status pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Tangerang saat merumput bersama Pendekar Cisade, dan memutuskan hengkang ke Arema Malang, mengikuti jejak pelatih Benny Dollo. 

7. Pilihannya meninggalkan Persita Tangerang dan merapat ke Arema Malang serta menanggalkan status PNS rupanya tidak sia-sia. Sebab di klub kebanggaan Aremania itu ia merasakan manisnya mencicipi gelar juara, meski itu hanya turnamen Copa Indonesia.

8. Tidak hanya juara tentunya, ia pun mampu menyabet gelar pemain terbaik di ajang tersebut. Satu penghargaan yang membuat motivasinya untuk terus memperbaiki penampilan. Meski beberapa kali di dera cedera dan mengharuskannya untuk istirahat dari lapangan hijau, penampilannya masih tetap stabil.

9. Setelah pelatih Beny Dollo memutuskan untuk mundur dari kursi pelatih Persita Tangerang, ia pun diprediksi bakal meninggalkan klub tersebut dan kembali mengikut jejak pelatih yang telah menjadikannya sebagai pemain terkenal itu. Sayang karena Bendol direkrut timnas, ia pun banting setir dan merapat ke Pelita Jaya, padahal sejumlah tim papan atas mengicarnya.

10. Meski pernah mengecewakan manajemen Persita Tangerang, tapi dia tetap diterima ketika kembali merapat ke tim tersebut pada awal musim kompetisi 2007 silam. Padahal pada musim 2004, pemain yang memulai debutnya di tim "Merah Putih" sejak 2000 bersama timnas pelajar, pernah memilih menanggalkan statusnya sebagai PNS dan meninggalkan Pendekar Cisadane.

Sejarah Firman Utina

Firman Utina (lahir di Manado, Sulawesi Utara, 15 Desember 1981; umur 29 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang berposisi sebagai gelandang tengah. Saat ini ia bermain untuk tim Sriwijaya FC di Liga Super Indonesia dan juga mewakili negara dalam Timnas sepak bola Indonesia.
Dengan tinggi badan 165 cm, ia dikenal sebagai pemain yang memiliki akselerasi dan daya jelajah yang tinggi di lapangan tengah sehingga menjadi salah satu pemain tidak tergantikan dalam beberapa tahun terakhir. Karena penampilannya itu pula ia beberapa kali mendapatkan predikat sebagai pemain terbaik, salah satunya ketika pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Piala Asia 2007.

Ø     Perjalanan karier

Firman Utina memulai karir sepakbolanya di klub Sepakbola Indonesia Muda dan kemudian pindah ke klub lain bernama Bina Taruna. Berkat kerja kerasnya untuk terus rajin berlatih membuat dirinya menjadi semakin mahir dalam permainan sepakbolanya. Sehingga dalam kurun waktu tiga tahun bersama klub Bina Taruna, ia kemudian direkrut oleh klub Persma Junior, salah satu tim semi-profesional yang ada di daerah Manado pada saat itu dengan asuhan pelatih Benny Dollo.
Dengan progres Firman yang terus meningkat, membuat pelatih Benny Dollo tidak ragu dengan kemampuannya dan bertekat untuk selalu mengikutkannya di mana pun Benny Dollo menjadi pelatih tim sepakbola, terutama ketika Benny Dollo menjadi pelatih tim sepakbola Persita Tangerang dan juga ketika Benny Dollo menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Ø     Partisipasi di tim nasional


Ø     Gelar

Klub

Arema Malang

Internasional

Indonesia

Pribadi

Pemain terbaik Piala Suzuki AFF 2010

Profile Band Ungu

Pasha

Vokalis
Sigit Purnomo Syamsudin Said
TTL: Donggala, 27 November 1979
E-mail: pasha@unguband.com
Gabung dgn Ungu: November 1998
Sebelumnya: dengan band lain
Alat musik: Drum, Bass, Rhytm Guitar
Tinggi/berat badan: 173cm/60kg
Musikus favorit: Makki, Gesang
Warna favorit: Biru
Lulusan: ABA-ABI
Istri: Okky Agustina Sofyan
Anak: Kisya Alfaro Putra Sigit, Shakinah Adeliaputri Napasha


Makki

Bassis
Makki Omar Parikesit
TTL: Jakarta, 23 Oktober 1971
E-mail: makki@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 1996 (founder)
Sebelumnya: Harris Ioni, Joint Session, Lovina, Studio Sessions
Alat musik: Bass, Drum, Guitar, Keys
Tinggi/berat badan: 173cm/80kg
Musikus favorit: Everyone @ Ungu, Al Di Meola, Pastorius, Coltrane, Django Reindhart
Warna favorit: Hitam
Lulusan: Indiana University, AS
Status: sudah menikah


Enda

Gitaris
Franco Medjaya Kusuma
TTL: Kudus, 4 Maret 1978
E-mail: enda@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: ngamen di band lain
Alat musik: Guitar dll
Tinggi/berat badan: 178cm/62kg
Musikus favorit: Joe Satriani, Doel Sumbang
Warna favorit: Biru, Kuning
Lulusan: Univ. Sam Ratulangi
Istri: Eka Nilestari
Anak: Azara Leona Lucida


Onci

Gitaris
Arlonsy Miraldi
TTL: Palu, 2 Oktober 1981
E-mail: onci@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2003
Sebelumnya: Funky Kopral
Alat musik: Guitar
Warna favorit: Hitam


Rowman

Drummer
M. Nur Rohman
TTL: Jakarta, 9 Januari 1974
E-mail: rowman@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: band Garux
Alat musik: Drum
Musikus favorit: Metallica
Warna favorit: Oranye
Status: sudah menikah